Powered By Blogger

Saturday, December 3, 2011

SENI BELANJA IBUKU DI PASAR LAUTE


Suasana Pasar Malam "LAUTE"
Satu hal yang paling menarik dari kotaku adalah menu lauk ikan khasnya yang selalu mengundang selera banyak orang. Olahan ikan ini dapat dirasakan dalam banyak bentuk bisa berupa ikan goreng, ikan masak atau yang paling banyak peminatnya adalah ikan bakar. Dalam suatu waktu, oleh karena ibuku adalah seorang pegawai negeri yang memiliki tugas di siang hari mengharuskan ibuku melakukan tugas belanjanya sebagai ibu rumah tangga di malam hari. Alhamdulillah, di kotaku Kendari terdapat pasar basah malam "Laute". Namun, tidak hanya malam hari, pasar laute juga melakukan transaksi jual beli di siang hari, layaknya pasar-pasar sebagaimana biasanya. Pasar malam ini cukup menarik oleh karena selain menjual ikan sebagai lauk, juga tetap menyediakan sayuran serta bumbu yang lumayan cukup lengkap, namun masih sedikit jika dibandingkan pasar di siang hari. Mengenai lokasinya, pasar ini terletak masih di dalam kota dimana jarak pasar ini dari rumahku cukup dekat hanya sekitar 25 menit dengan menggunakan mobil. Terlebih lagi, pasar ini terletak di pinggiran jalan Laute yang cukup terkenal di kotaku, sehingga perjalanan pasar malam ini lumayan cukup menghibur.
Ibuku adalah seorang yang cukup selektif dalam pemilihan ikan. Selektif dalam hal kesegaran, harga dan metode pengolahannya. Untuk masalah harga, ibuku adalah jagonya dalam tawar-menawar. Masih teringat saat masih kecil, saya selalu bingung dengan kebiasaan ibu saat berbelanja. Meskipun telah mendapatkan bahan makananan yang dicarinya, masih saja keliling pasar mencari bahan makanan tersebut di tempat lainnya. Bahkan tidak jarang, ibu kembali ke tempat semula, untuk membeli bahan makanan tersebut, oleh karena pertimbangan (harga dan kualitas) lebih baik dibandingkan dengan yang lain setelah berkeliling. Hal inilah yang sering membuatku jengkel jika ikut belanja dengan ibuku. Namun, saat ini barulah saya menyadari bahwa semua yang dilakukan ibuku tersebut merupakan salah satu cara manajemen rumah tangga. Yup... mengelola uang bulanan keluarga dengan berusaha mencukupi kebutuhan sesuai dengan budget yang ada. Proud of you mom. 
Transaksi Antara Ibuku Dan Penjual
Seperti halnya yang di atas, sebelum mendapatkan persetujuan dengan penjual ikan tersebut (gambar samping), ibuku telah keliling di sekitaran penjual ikan lainnya. Kata ibuku, berbelanja merupakan suatu rutinitas yang sama halnya dengan hidup, juga membutuhkan jiwa seni yang tinggi. Persinggahan dari satu penjual ke penjualan lain dengan modal tawaran harga paling rendah, mengandung nilai seni yang tinggi. Inilah yang disebut dengan seni belanja. Coba deh bayangkan saat-saat tarik ulur antara ibuku dan penjual dalam transaksi jual beli. Ibuku tentunya punya standar harga terendah untuk membeli suatu barang, di lain pihak penjual juga memiliki target tertinggi dalam penjualan, sejalan dengan hukum ekonomi tentunya. Layaknya perang, disaat semua sudah merasa mencapai tujuannya, perdamaianpun dapat terjadi, di saat harga sudah sesuai, kesepakatanpun terjadi, akhirnya terbelilah bahan makanan tersebut. Itulah, seni.  

0 komentar:

Post a Comment