Dalam kegelapan kumenangis
Tak henti mencari seberkas cahaya
Ku terus meronta, meronta kesakitan
Tak jarang sesak menyerang
Menambah pilu di kalbuku
Oh Tuhan...
Perih... perih tak tertahankan
Tak henti luka itu terus tercabik
Tercabik dengan ribuan sembilu
Terus melukai luka yang telah busuk dan bernanah
Seketika setitik cahaya melayang ke hadapanku
Dengan lunglai ku coba menggapainya
Terus dan terus...
Hingga akhirnya tak sadar mencapai telapakku
Dengan kuat kugenggam dan secepat mungkin kutelan
Ku tersadar...
Ku tak lagi membisu...
Wajahkupun berkilapan
Tubuhku Berpendar
Membuatku menjadi beringas
Kuat dan buas
Kemanakah luka itu???
Kemanakah Perih itu???
Kemanakah???
Akupun tak mau tahu
Luka telah menghilang
Melahirkan tubuh yang baru
Dan...
Ku mencintai diriku yang sekarang
0 komentar:
Post a Comment