Powered By Blogger

Wednesday, November 30, 2011

KECINTAANKU TERHADAP ANGGREK

Tanaman Anggrek Di Taman Ibuku
Anggrek bukanlah tanaman yang baru dalam hidupku. Sejak kecil ibuku telah memiliki hobi menanam beragam jenis bunga termasuk anggrek. Namun entah mengapa, setelah mengunjungi istana anggrek di kebun raya bogor membuatku semakin mengagumi jenis bunga ini. Hal yang menarik perhatianku adalah warnanya yang beragam dan bentuk kelopaknya yang sangat indah serta media tempat tanamnya yang beda dengan tanaman lainnya. Tanaman yang bernama latin Orchindaceae ini, merupakan tanaman epifit yang sebagian besar ditemukan di daerah tropis. Tanaman ini memiliki organ-organ yang cukup tebal dan berdaging sehingga memiliki ketahanan yang cukup tinggi terhadap ketersediaan air yang rendah. Tanaman ini bisa tumbuh meski hanya mendapatkan asupan air dari embun, tetesan air hujan serta udara lembab. Akan tetapi, tidak ditemukan hidup di daerah gurun oleh karena pengakarannya tidak intensif. Tanaman ini menyukai sinar matahari tidak langsung sehingga di alam biasanya tumbuh di bawah naungan pohon-pohon lainnya. Selain bersifat epifit, yakni tumbuh pada pohon lainnya tanpa merugikan pohon tersebut, ada juga yang bersifat geofitis yang tumbuh di tanah, dan saprofit yang tumbuh pada daun kering dan kayu lapuk serta litofit yang tumbuh pada daerah bebatuan. 
Sejak zaman dahulu, tanaman ini telah dikenal sebagai tanaman yang melambangkan cinta, kemewahan dan keindahan. Pada zaman Yunani kuno, anggrek telah digunakan sebagai lambang kejantanan, sementara di Cina, anggrek dipercaya sebagai bunga yang dapat mengeluarkan bau harum dari badan kaisar Tiongkok. Pada pertengahan zaman, Tanaman ini banyak digunakan sebagai salah satu bahan herbal dalam pengobatan. Bahkan banyak orang yang percaya membuat ramuan cinta dengan berbahan dasar tanaman ini. Selain itu, secara primbon jika anggrek masuk dalam mimpi seseorang, hal ini menjadi simbol representasi dari yang bermimpi untuk mendapatkan kelembutan, romantisme dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, barulah pada permulaan abad ke-18 banyak orang yang mulai mengoleksi beragam jenis tanaman anggrek sebagai tanaman hias.
Anggrek dalam Cinta, Kemewahan dan Keindahan 
Di Indonesia, tanaman ini telah ditemukan mulai dari hutan sumatra sampai hutan Sulawesi dengan jenis yang beragam. Di Sulawesi Tenggara (kotaku) khususnya, jenis angrek yang sering ditemukan adalah jenis anggrek serat (Dendrobium Utile). Dinamakan anggrek serat oleh karena banyaknya serat yang terkandung dalam umbinya. Sebagai pemula dalam dunia anggrek, sejujurnya saya masih belum bisa mengidentifikasi jenis bunga ibuku yang ada pada gambar di sebelah kiri atas. Kecintaanku pada bunga ini didasarkan oleh keelokan mahkotanya serta karakter hidupnya. Menurutku, bunga ini memiliki filosofi yang dapat mewakili karakter seorang wanita ideal. Di awali dengan habitatnya yang bersifat epifit, dimana tumbuh pada pohon lainnya namun tidak merugikan pohon tersebut, justru menambah kecantikannya yang tentunya akan meningkatkan nilai dari pohon itu sendiri. Kemudian, cukup mandiri dengan umbi berdaging (sukulen) yang dimilikinya, tanaman ini mempunyai ketahanan yang cukup tinggi terhadap sediaan air yang rendah. Namun, meskipun indah dan mandiri, tanaman anggrek ini tidak tahan terhadap paparan matahari langsung, sehingga di alam tetap membutuhkan tanaman lainnya sebagai perlindungan. Hal tersebut di atas sejalan dengan analogi seorang wanita cantik, mandiri, namun tetap memerlukan kehangatan dan perlindungan dari yang lainnya.  Menjadi seorang wanita yang berkepribadian seperti setangkai anggrek adalah suatu hal yang cukup membanggakan. Oleh karena itu, Marilah kita galakkan gerakan menanam anggrek sebagai bagian dari wujud dari kecintaan kita terhadap anggrek, selain oleh karena sosok fisiknya yang cukup menawan sebagai tanaman hias, proses pemeliharaannyapun dapat dijadikan sebagai ajang pembentukan kesabaran, keuletan, ketekunan dan pantang-menyerah. Selamat Menanam !!!
ANGGREK DAN DIRIKU

0 komentar:

Post a Comment